REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Seorang tentara Mesir, Jumat (5/7) pagi tewas dalam serangan roket dan senapan mesin dari kelompok oposisi terhadap pos-pos pemeriksaanan dan satu pangkalan polisi di Sinai yang bergolak, kata petugas medis.
Prajurit itu tewas ketika kelompok bersenjata itu menembaki satu pos pemeriksaan militer di dekat Sinai utara, Desa al-Gura, kata petugas medis, dan menambahkan dua tentara lainnya terluka dalam serangan itu. Gejolak itu terjadi setelah Presiden Muhammad Mursi digulingkan oleh militer pada Kamis (4/7), beberapa gerilyawan secara terbuka mengancam dengan kekerasan sebagai pembalasan.
Kelompok itu menyerang satu pangkalan polisi dengan roket dan menyerang markas intelijen militer di kota perbatasan Rafa, kata sumber-sumber keamanan yang dilansir AFP. Satu sumber keamanan mengatakan mereka menyerang pos pemeriksaan tentara dan polisi di beberapa kota di Sinai utara.
Para penyerang itu menggunakan utara semenanjung yang jarang penduduknya sebagai batu loncatan untuk serangan terhadap pasukan keamanan dan tetangga Israel.
Mursi, yang dipilih pada Juni 2012 dan digulingkan pada Rabu (3/7) setelah protes massal, telah memerintahkan tindakan keras terhadap kelompok Sinai setelah serangan Agustus 2012 menewaskan 16 tentara. Tidak ada kelompok yang mengeklaim pujian atas serangan itu. Tetapi kelompok berbasis di Sinai telah mengambil tanggung jawab untuk serangan roket dan serangan lintas perbatasan terhadap Israel.