REPUBLIKA.CO.ID, -- Memanasnya situasi perpolitikan Mesir membuat pihak Militer di perbatasan Raffah yang menjadi pintu masuk ke Palestina ditutup. Penutupan itu dilakukan mulai Jumat (5/7) untuk waktu yang belum ditentukan.
Sebagaimana dilaporkan palinfo.com (6/7), penutupan tersebut dipicu bentrokan massa pro-Mursi dengan pihak Militer dan anti-Mursi yang meluas hingga ke wilayah Arish dan Sinai.
Jumat (5/7) pagi waktu setempat, sekelompok pria bersenjata menyerang Militer Mesir yang tengah berjaga-jaga di perbatasan Mesir - Palestina itu. Serangan serupa terjadi di wilayah Syekh Zuwaid. Akibat serangan tersebut, satu orang Militer Mesir tewas dan tujuh lainnya terluka.
Media setempat mengatakan, serangan sekelompok orang tak dikenal tersebut bisa saja dipicu aksi Militer Mesir yang sebelumnya sempat menghancurkan beberapa terowongan yang menjadi penghubung Mesir dan Gaza.
Beberapa hari sebelumnya, puluhan tank milik Militer Mesir telah berjaga-jaga di sepanjang perbatasan Raffah hingga sejauh 14 km. Tank yang dibekali senapan tersebut juga menembakkan bom ke terowongan tersebut dan merubuhkannya.
Pihak yang merasa dirugikan dengan putusnya jalur penghubung Mesir ke Jalur Gaza bisa saja marah dan menyerang Militer Mesir.