REPUBLIKA.CO.ID, MILAN — Presiden Inter Milan Massimo Moratti memiliki keraguan terhadap rencana akuisisi klub oleh pengusaha Indonesia, Erick Thohir. Moratti menyinyalir, tujuan Erick membeli saham Inter hanya untuk kepentingan bisnis alias demi meraih keuntungan ekonomi.
Fakta itu merujuk dengan rekam jejak Erick sebagai raja media yang sukses membeli saham klub basket NBA, Philadelphia 76ers dan klub sepak bola Amerika Serikat (MLS) DC United.
Dikutip, TuttoMercatoWeb.com, Sabtu (6/7) waktu setempat, Moratti merasa kebijakan penjualan saham klub bukan persoalan mudah. Menurutnya, esensi masalah yang dihadapi bukan semata penjualan, melainkan kedekatan emosional terhadap klub yang dikendalikannya sejak 1995 itu.
Taipan minyak Italia itu masih terus mendiskusikan penjualan saham klub berjuluk I Nerazzurri itu. Moratti dan keluarga tengah berada di London untuk melihat konser band legendaries Rolling Stones. Meski begitu, apa pun hasil pertemuan Moratti dan Erick dipastikan tidak berhubungan dengan kebijakan klub di dalam bursa transfer pemain.
Moratti dikabarkan hanya mau melepas saham Inter sebanyak 40 persen dengan nilai 150 juta euro atau sekitar Rp 1,94 triliun. Harga yang dilepas Moratti itu lebih mahal dari tawaran awal. Sebelumnya, Erick siap membeli 80 persen saham Inter dengan harga 260 juta euro atau sekitar Rp 3,3 triliun.