REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Asosiasi Pedagang Mi dan Bakso Indonesia (Apmiso) Jawa Tengah menyebutkan, harga daging sapi di Kota Semarang, Jateng, saat ini mencapai Rp 87 ribu sampai Rp 89 ribu per kilogram atau terjadi kenaikan dua ribu rupiah hingga tiga ribu per kilogram.
"Harga daging sapi Rp89 ribu hingga Rp 90 ribu per kilogram tersebut merupakan harga untuk pedagang bakso, tetapi kalau untuk masyarakat umum bisa saja di atas Rp 90 ribu per kilogramnya," kata Ketua Apmiso Jateng, Lasiman sebelum bertemu dengan Kepal Dinas Peternakan Jateng di Semarang, Rabu (10/7).
Lasiman mengakui harga daging sapi untuk para pedagang bakso lebih murah karena jumlah pembelian lebih banyak serta sudah langganan.
"Kami memperkirakan harga daging sapi menjelang Lebaran naik lagi. Perkiraan H-7 Lebaran, nanti harga daging sapi naik lagi karena meningkatkan tingkat permintaan," katanya.
Menjelang dan saat Lebaran, berdasarkan pengalaman tahun-tahun sebelumnya penjualan bakso mengalami peningkatan, lantaran orang yang sebelumnya tinggal di perkotaan mudik dan membelanjakannya di daerah.
Tingginya tingkat konsumsi masyarakat mendorong kenaikan harga bakso. Ia mencontohkan harga satu mangkok bakso yang sebelumnya Rp10 ribu pada saat libur Lebaran naik menjadi Rp12 ribu, begitu juga untuk yang sebelumnya harga Rp8ribu naik menjadi Rp 10 ribu per mangkok.
Lasiman menyebutkan kebutuhan pedagang bakso terhadap daging sapi di Kota Semarang setiap harinya mencapai sekitar lima ton, sementara jika ditambah dengan kebutuhan masyarakat umum menjadi sekitar tujuh ton.
Ia menambahkan, Semarang menjadi daerah terbesar se-Jateng untuk tingkat kebutuhan daging sapinya dan pedagang banyak mengandalkan daging dari Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Penggaron.