Kamis 11 Jul 2013 16:05 WIB

PTBA Bukukan Penjualan 8,79 Juta Ton Batu Bara

Rep: Maspril Aries/ Red: Nidia Zuraya
PT Bukit Asam
Foto: Antara
PT Bukit Asam

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Di tengah anjloknya harga batu bara di pasar internasional, PT Bukit Asam Tbk (PTBA) berhasil membukukan penjualan batu bara Semester I 2013 sebanyak 8,79 juta ton.

Direktur Utama PTBA Milawarma,  mengatakan walau harga jual batu bara di pasar dunia mengalamipenurunan, PTBA tetap merealisasikan penjualan sesuai dengan kontrak yang telah dicapai dengan beberapa para pembeli asing dan dalam negeri. "Hingga Juni, perseroan telah menjual sebanyak 8,79 juta ton batu bara," ujar Milawarman di Palembang, Kamis (11/7).

Menurutnya, penurunan harga batu bara tidak mempengaruhi rencana pengembangan usaha yang telah menjadi target dalam rapat umum pemegang saham yang lalu. Pada tahun ini perseroan merencanakan peningkatan kapasitas pelabuhan Tarahan serta peningkatan kemampuan sandar kapal.

Sekretaris Perusahaan Joko Pramono menambahkan angka 8,79 juta ton tersebut menunjukkan terjadi peningkatan penjualan yang cukup tinggi bila dibandingkan priode yang sama tahun 2012. “Angka tersebut meningkat sekitar 19 persen dari periode yang sama tahun 2012 yang lalu,” ujarnya.

Joko juga menjelaskan, hingga saat ini perseroaan masih melakukan koordinasi dengan sejumlah anak perusahaan sebelum mengeluarkan rilis kinerja keuangan perseroan selama semester pertama 2013. “Untuk kinerja keuangan sampai saat ini masih dalam proses konsolidasi dengan anak perusahaan. Kalau sudah siap, segera akan dipublikasikan,” tambahnya.

Lebih jauh Joko menuturkan, tahun 2013, BUMN pertambangan batu bara ini menargetkan dapat mengkapalkan sekitar 20 juta ton batu bara ke pasar domestik dan mancanegara. Sementara tahun sebelumnya perseroan membukukan pencapaian produksi dan pembelian 15,61 juta ton atau naik 13 persen dari tahun sebelumnya. Sementara penjualan mencapai 16,28 juta ton atau naik 21 persen.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement