Jumat 12 Jul 2013 09:19 WIB

Mati Listrik Tak Hanya Dialami Lapas Tanjung Gusta

Rep: Asep Nurzaman/ Red: A.Syalaby Ichsan
Seorang polisi mengamati Lapas Klas I Tanjung Gusta Medan yang terbakar akibat kerusuhan, Kamis (11/7). Kerusuhan dipicu lampu padam dan matinya air PDAM dan menyebabkan kaburnya para napi di penjara tersebut.
Foto: Antara/Irsan Mulyadi
Seorang polisi mengamati Lapas Klas I Tanjung Gusta Medan yang terbakar akibat kerusuhan, Kamis (11/7). Kerusuhan dipicu lampu padam dan matinya air PDAM dan menyebabkan kaburnya para napi di penjara tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Mati listrik dan krisis air bersih telah memicu kerusuhan besar yang membakar Lembaga Pemasyarakatan Klas I Tanjung Gusta, Medan, Sumatra Utara, Kamis (11/7). Namun, kasus mati listrik ternyata juga sudah lama menjadi masalah akut yang membuat geram warga Kota Medan.

Bagi kota terbesar ketiga di Indoesia dengan jumlah pendudukan sekitar 5 juta jiwa ini, pemadaman listrik sudah langganan. "Wah, kalau Medan sangat sering mati lampu," kata Fadhil Santoso, seorang wirausahawan setempat kepada Republika, Jumat (12/7).

Seingat dia, sejak  pindah ke Medan pada 2011,  mati lampu tak kenal waktu. Bahkan menurut informasi kerabatnya di Medan, kondisi itu sudah berlangsung jauh sebelumnya.

"Di sini mati lampu bisa setiap hari atau minimal seminggu sekali dengan durasi sangat lama. Paling parah kalau matinya malam hari," kata Fadhil. 

Sehari sebelum anaknya yang ke-3 meninggal pada 17 Mei lalu, menurut dia, kawasan rumahnya di Marendal-Amplas (Medan) mati lampu hampi 20 jam. Sehari kemudian, istrik pun baru hidup pukul 18.00 setelah sehari- semalam mati.  Dia tidak tahu pasti penyebab listrik di Medan mati. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement