REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Seorang putri dari Kerajaan Arab Saudi diduga terlibat dalam perdagangan manusia. Ia diduga membawa seorang pelayan wanita berkebangsaan Kenya ke Amerika Serikat dan mempekerjakannya tanpa henti.
Meshael Alayban (42 tahun) nama putri tersebut. Ia membawa pelayan wanita ke Negeri Paman Sam pada Mei lalu dan membayarnya 220 dolar AS per bulan. Alayban juga menahan paspor dan menyekap pelayan wanita tersebut di sebuah kompleks apartemen di Irvine, California, di mana Alayban tinggal.
Jaksa mengatakan, pelayan yang namanya disembunyikan tersebut harus mencuci piring, memasak, bersih-bersih, dan mencuci pakaian tanpa hari libur. Ia dipaksa bekerja 16 jam sehari.
Pihak kepolisian setempat juga menemukan empat perempuan Filipina di rumah istri Pangeran Saudi, Abdulrahman bin Nasser bin Abdulaziz al Saud tersebut. Polisi menduga keluarga Alayban juga telah menahan paspor dan menyekap para perempuan Filipina tersebut.
Polisi menangkap Alayban di apartemennya, sehari setelah pelayan Kenya melarikan diri. Atas perbuatannya, Alayban akan dijerat pasal perdagangan manusia.
"Hukum di California tidak mentolerir orang-orang yang mencabut atau melanggar kebebasan orang lain dan mempekerjakan pelayanan secara paksa," kata Orange County District, Attorney Tony Rackauckas.
Alayban diketahui pertama kali mempekerjakan wanita Kenya sebagai pembantu rumah tangga pada Maret 2012 di Saudi dalam istana keluarganya.