REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Korban tewas akibat terjadinya kerusuhan dan pembakaran Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Tanjung Gusta Medan pada Kamis (11/7) malam, bertambah menjadi lima orang.
Di antara lima korban tewas ini, dua di antaranya ada petugas Lapas Tanjung Gusta yaitu Kepala Seksi Registrasi, Bona Situngkir dan Staf Registrasi, Richardo.
"Korban tewas bertambah menjadi lima orang. Dua orang di antaranya petugas Lapas bahkan Kepala Seksi dan stafnya," kata Kepala Subag Humas Ditjen Pemasyarakatan (Pas) Kemenkumham, Akbar Hadi yang dihubungi Republika, Jumat (12/7).
Akbar menjelaskan, lima orang korban tewas terdiri dari dua orang dari petugas Lapas Tanjung Gusta dan tiga orang belum teridentifikasi. Dua petugas lapas ditemukan dalam kondisi tewas karena terbakar di salah satu kamar mandi lapas.
Kemungkinan, lanjutnya, seluruh akses keluar lapas sudah tertutup oleh api, kemudian dua orang petugas ini mengamankan diri di kamar mandi. Saat ditanya apakah ada tanda-tanda kekerasan di jenazah dua petugas lapas ini, ia mengatakan sementara ini belum ada.
"Sementara ini kemungkinan tewas karena terbakar dan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan di jenazah dua petugas ini," jelasnya.
Sedangkan tiga orang korban tewas lainnya, sampai saat ini masih terus diidentifikasikan identitasnya. Menurutnya pihaknya juga belum mengetahui apakah tiga orang tewas ini juga dari petugas Lapas atau dari pihak narapidana."Semua korban tewas sudah dievakuasi ke rumah sakit," jelasnya.