REPUBLIKA.CO.ID, BANGKOK--Pelatih Chelsea Jose Mourinho mengakui, Jumat (12/7)  bahwa ia sangat mengagumi" Wayne Rooney, namun ia tak menyatakan ingin merekrut bintang Manchester United itu.

Mourinho berbicara saat Chelsea mengawali tur Asia di Bangkok, hanya beberapa jam setelah Rooney menderita cedera otot paha belakang pada hari pertama kedatangan United. Cedera itu membuat sang pemain segera meninggalkan ibukota Thailand.

"Itu merupakan pertanyaan lucu, menjebak karena dari sudut pandang etika, saya tidak dapat berbicara mengenai pemain-pemain dari tim lain," kata Mourinho kepada para pewarta yang berada di lantai dasar hotel. "Namun lagi-lagi Anda mengenal saya dan Anda tahu bahwa saya bukan tipe karakter yang berbicara dengan sedikit munafik. Saya selalu mengatakan apa yang saya katakan, apa yang saya pikirkan."

"Saya selalu berkata bahwa ia merupakan pemain yang sangat, sangat saya sukai namun saya tidak dapat berkata lebih dari itu. (Sebagai pemain yang) cepat dan langsung (bermain di depan), saya sangat menyukainya namun ia adalah pemain Man United."

Mourinho mencari penyerang yang dapat melengkapi Fernando Torres, dan ia telah mendatangkan kembali Romelu Lukaku yang sebelumnya dipinjamkan ke West Bromwich Albion.

Pertanyaan seputar masa depan Rooney masih mengemuka dengan kepergiannya setelah hanya beberapa jam mengikuti tur United, yang diumumkan melalui pernyataan dua baris di situs resmi klub, yang menyebutkan bahwa ia akan absen selama sebulan.

Bagaimanapun, Rooney mengatakan melalui halaman Facebooknya bahwa itu hanya "cedera ringan" dan "tidak ada yang perlu dikhawatirkan." Rooney menolak mengonfirmasi rencana-rencana masa depannya setelah kepergian pelatih United Alex Ferguson. Sang mantan pelatih pada Mei sempat mengakui bahwa pemain internasional Inggris ini pernah meminta untuk dijual.

Pekan ini, harian Daily Mail mengatakan Chelsea menyiapkan dana sebesar 60 juta pound untuk berupaya menawar Rooney, yang juga telah dikait-kaitkan dengan Paris Saint Germain dan Arsenal.

Ikuti Whatsapp Channel Republika