REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta pers untuk ikut membangun optimisme publik. Menurutnya, tak hanya pemerintah, pers dan media juga memiliki tanggung jawab besar terhadap 15 tahun refleksi reformasi di tanah air.
"Kalau pers dan media massa melakukan refleksi 15 tahun reformasi apa yang sudah baik dan apa yang belum, maka pers dan media massa bisa ikut meluruskan mind set yang masih keliru dalam demokrasi kita," katanya saat memberikan sambutan dalam acara buka bersama pers di Istana Negara, Selasa (16/7).
Ia beranggapan, pers dan media bisa menjadi agen dari pembangunan karakter di tanah air. Karena itu, ada baiknya pers ikut membangun optimisme pikiran yang lebih positif. Jangan sampai, isi dari media tidak ada berita baik sama sekali.
"Baiknya pers membangun optimisme yang positif di negeri ini. Ini bukan me-ninabobo-kan, tapi kalau hanya bad news, bagaimana rakyat bisa percaya pada dirinya sendiri," katanya.