REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia sekarang sedang mengalami kejanggalan atau anomali, yakni sesuatu yang tidak masuk akal atau tidak wajar.
"Bangsa Indonesia bangsa yang kaya raya sumber daya alam namun rakyatnya miskin," kata Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, di Jakarta, Ahad (15/7) malam.
Prabowo menyebut, Indonesia memiliki lebih dari tiga per empat laut, tapi malah impor ikan dan garam. Wilayahnya agraris dan tropis seharusnya bisa tiga kali panen namun impor bawang merah, singkong, dan daging.
"Memelihara sapi rupanya di luar kemampuan bangsa ini. Mau konsumsi daging saja masih tergantung pada bangsa lain," sebut Prabowo.
Indonesia, ujar Prabowo, belum berdiri di atas kakinya sendiri. Sering kalah bersaing, bahkan menyerah sebelum perang.
"Sebagai bangsa keempat terbesar, Indonesia tidak bisa memproduksi, sepeda motor dan mobil. Bahkan di dunia sepak bola saja tidak mampu bersaing," seloroh Prabowo.
Agar hal ini tak terus berlanjutan, Prabowo menyebut dibutuhkan program aksi tranformasi bangsa. "Kami ingin membangun bangsa terhormat, sejahtera, adil, juga punya kehormatan," tegasnya.
Menurutnya, harus dibangun ekonomi berdasarkan Pancasila dan Pasal 33 UUD 19545. "Kami ingin anak-anak bangsa ini menjadi pemilik hotel, bukan tukang sapu hotel, pemilik pabrik, bukan buruh pabrik," ujar Prabowo mengakhiri.