Sabtu 20 Jul 2013 11:52 WIB

Kereta Kahuripan Anjlok di Tasikmalaya

Sejumlah petugas PT. Kerata Api Indonesia Kahuripan No.Lok.CC20311 jurusan Bandung-Kederi mengangkat gerbong yang anjlok karena roda keluar dari rel, di perlintasan kereta KM 239, Kampung Wage, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, Sabtu (20/7
Foto: ANTARA FOTO
Sejumlah petugas PT. Kerata Api Indonesia Kahuripan No.Lok.CC20311 jurusan Bandung-Kederi mengangkat gerbong yang anjlok karena roda keluar dari rel, di perlintasan kereta KM 239, Kampung Wage, Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, Sabtu (20/7

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA--Kereta Api (KA) Kahuripan jurusan Bandung-Kediri anjlok di kawasan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Jumat (19/7) malam, namun rangkaian gerbong yang anjlok berhasil dievakuasi pada Sabtu (20/7) dini hari.

"Sekarang sudah lancar, rel di lokasi anjlok sudah bisa dilalui kereta lagi mulai pukul 04.00 WIB," kata Kepala Polsek Kadipaten AKP Syamsudaya per telepon dari Tasikmalaya, Sabtu.

Ia menuturkan KA Kahuripan No.Lok.CC20311 itu berangkat dari Bandung menuju Kediri, lalu anjlok di rel KM.239, atau tepatnya di Kampung Wage, Desa Cibahayu, Kecamatan Kadipaten.

Dalam kejadian itu, satu dari delapan rangkaian gerbong yang anjlok, yakni gerbong pada rangkaian kelima yang membawa cukup banyak penumpang. "Gerbong kelima itu gerbong makan, roda kirinya anjlok keluar jalur rel, sedangkan gerbong lainnya tetap pada relnya," katanya.

Peristiwa tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Petugas PT KAI berupaya mengevakuasi gerbong anjlok dengan melepas tiga rangkaian gerbong belakang.

Seluruh penumpang di gerbong belakang dievakuasi ke gerbong bagian depan untuk melanjutkan perjalanan menuju stasiun tujuan, sedangkan tiga gerbong lainnya dievakuasi ke Stasiun Cipeundeuy, Kabupaten Garut.

Pihak kepolisian bersama PT KAI masih melakukan penyelidikan penyebab anjloknya satu gerbong makan tersebut. "Penyebab kejadian anjlok masih dalam penyelidikan PT KAI," kata Syamsudaya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement