Rabu 24 Jul 2013 09:22 WIB

Amankan Mudik dan Lebaran Polda Jatim Terjunkan Satu Kompi Sniper

Rep: andi ikhbal/ Red: Taufik Rachman
A Special Detachment (Densus 88) personnel on duty (illustration)
Foto: Republika/Yasin Habibi
A Special Detachment (Densus 88) personnel on duty (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA--Menghadapi Lebaran Polda Jawa Timur menyiapkan 13.982 personel yang ditempatkan di 327 pos pengamanan dan 29 pos pelayanan . Saat ini ada 90 titik yang dianggap rawan kecelakaan dan kemacetan lalu lintas, khususnya di kawasan jalur Pantai Utara (Pantura).

Selain penanganan lalu lintas Polda Jatim juga menurunkan satu kompi sniper di tempat rawan tindak kriminalitas. Selain Pantura, jalur yang diapit hutan menjadi titik lokasi yang perlu diantisipasi seperti, kawasan hutan Saradan serta Baluran di Banyuwangi. Tempat tersebut biasa dijadikan aksi komplotan bajing loncat.

Kepala Bidang Humas Polda Jatim, Kombes Pol Awi Setiyono mengatakan, dengan adanya posko tersebut, diharapkan dapat mengurai kemacetan dan menjadi lokasi perisitirahatan pemudik. Rangkaian yang dikemas dalam program Operasi Ketupat Semeru 2013 dan akan digelar pada H-7 hingga H+8 Lebaran. ''Kami akan gelar operasi tersebut nanti pada 3 Agustus mendatang,'' kata Awi di Mapolda Jawa Timur, Rabu (24/7).

Menurutnya, untuk menghindari terjadinya kecelakaan, pemudik diimbau untuk dapat memaksimalkan kondisi kendaraan dan pisik pengemudi. Berdasarkan pemetaan, saat ini ada 94 titik yang dianggap rawan, khususnya Surabaya-Tuban. Sebab, jalan bergelombang dan banyak proses pengerjaan perbaikan jalan.

Data Ditlantas Polda Jatim, selama masa angkutan Lebaran 2012 terjadi peningkatan jumlah kecelakaan lalu lintas sebesar 64,77 persen. Angka tersebut di dapat dari 667 kejadian di 2011, menjadi 1.099 kejadian di 2012. Jumlah korban jiwa juga naik dari 94 jiwa di 2011, meningkat 130 jiwa i 2012, sekitar 38,39 persen.

''Karena itu, H-4 Lebaran truk tronton dan trailer, dilarang melintas. Ini juga sebagai upaya mengurangi kemacetan lalu lintas,'' ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement