REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Sebuah bom meledak di kantor polisi di provinsi utara Kairo, Mesir, Rabu pagi. Bom menewaskan satu orang dan melukai 17 lainnya. Demikian kata Departemen Kesehatan dan sumber keamanan kepada Reuters.
''Para penyerang tak dikenal melemparkan bom dari sebuah mobil yang lewat di Mansoura, ibu kota Provinsi Dakhalia,'' kata dua sumber keamanan.
Sebuah pernyataan Kementerian Kesehatan dikeluarkan segera setelah ledakan. Kementerian mengatakan 12 orang terluka.
Pemboman terjadi setelah sehari bentrokan antara penentang dan pendukung presiden Mesir terguling, Muhammad Mursi, menewaskan sembilan orang di Kairo.
Ikhwanul Muslimin, yang mendorong Mursi berkuasa di pemilihan umum demokratis pertama negara itu pada tahun 2012, menuduh tentara mendalangi kudeta yang telah terkenal dalam politik perpecahan di negara yang paling padat penduduknya di dunia Arab itu.
Pendukung Mursi telah bersumpah untuk terus menggelar aksi demonstrasi di jalan-jalan sampai Mursi dikembalikan ke posisinya sebagai presiden Mesir. Mursi ditahan di sebuah lokasi yang tidak diketahui sejak militer menggulingkannya pada 3 Juli.
Sekitar 100 orang tewas dalam kekerasan sejak militer menggulingkan Mursi dan menggantinya dengan pemerintahan sementara pimpinan Adli Mansour. Pemilu baru diharapkan akan diadakan dalam waktu sekitar enam bulan.