Rabu 24 Jul 2013 18:56 WIB

Stok Beras di DIY Aman Hingga Oktober Mendatang

Rep: Yulianingsih / Red: Djibril Muhammad
Pekerja menata karung-karung beras untuk rakyat miskin (raskin) di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kelapa Gading, Jakarta.
Foto: Antara/Rosa Panggabean
Pekerja menata karung-karung beras untuk rakyat miskin (raskin) di gudang Badan Urusan Logistik (Bulog) Kelapa Gading, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Stok beras di DIY pada lebaran tahun ini sangat aman. Bahkan stok yang ada di gudang Badan Urusan Logistik (BULOG) DIY diperkirakan bisa memenuhi kebutuhan masyarakat setempat hingga Oktober mendatang.

Kepala Bulog DIY, Darsono Imam Yuwono mengatakan, stok beras yang ada di gudang Bulog saat ini sebanyak 43.192 ton. Sementara kebutuhan masyarakat DIY setiap bulannya hanya 4.200 ton saja.

"Jadi stok tersebut bisa sampai lima bulan. Namun karena pembagian beras miskin (Raskin) dilakukan dua kali sebulan maka stok tersebut hanya cukup sampai Oktober mendatang," ujarnya, Rabu (24/7).

Diakui dia, pengadaan beras dari masyarakat pada pekan ini juga meningkat. Hal ini seiring dengan masuknya musim panen di beberapa wilayah di DIY.

Pengadaan beras dari masyarakat biasanya setiap hari hanya mencapai 45 ton. Namun sejak dua hari ini pengadaan beras dari masyarakat mencapai 200 ton setiap harinya.

Menurut Darsono, menjelang lebaran ini beras yang beredar di masyarakat juga sudah banyak. Sebab raskin ke-13 sebagai dampak kompensasi kenaikan BBM sudah mulai dibagikan sejak 15 Juli 2013 lalu.

Pembagian raskin ke-13 ini akan berlangsung hingga 3 Agustus mendatang. "Untuk raskin reguler sudah dibagikan awal Juli lalu," ujarnya.

Jumlah penerima raskin di DIY sendiri kata dia, sebanyak 288.391 rumah tangga sasaran (RTS). Raskin ke-14 kata Darsono, akan dibagikan setelah lebaran diikuti raskin reguler. Sedangkan raskin ke-15 akan dibagikan pada Oktober mendatang diikuti raskin reguler.

"Penerima raskin kompensasi BBM sama dengan penerima raskin reguler. Jadi stok beras di masyarakat saat lebaran sangat mencukupi," katanya.

Sementara itu, terkait kebutuhan masyarakat menjelang lebaran tahun ini, Disperindagkoptan Kota Yogyakarta bekerjasama dengan kecamatan se-Kota Yogyakarta menggelar pasar murah di setiap kecamatan. Pasar murah tersebut digelar selama tiga hari di setiap kecamatan.

"Kita hanya menyediakan sarana dan prasarana saja. Semua di koordinasi langsung oleh kecamatan," kata Kasie pengawasan perdagangan Disperiondagkoptan Kota Yogyakarta, Sri Harnani.

Pasar murah tersebut kata dia, menjual beberapa kebutuhan masyarakat menjelang lebaran antara lain snack, sembako dan aneka kuliner. "Setiap kecamatan jadwalnya berbeda tetapi masing-masing tiga hari dari 22 Juli hingga 3 Agustus mendatang," katanya menjelaskan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement