REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, John Kerry, akan bertemu dengan pemimpin baru oposisi Suriah di Perserikatan Bangsa Bangsa pekan ini. Karena, AS berencana untuk meningkatkan bantuan militer kepada pemberontak.
Kerry akan bertemu dengan kepala oposisi Suriah yang baru terpilih, Ahmad Jarba, di PBB, New York, Kamis sore. Pertemuan digelar di sela-sela pertemuan Dewan Keamanan.
"Menteri berencana untuk bertemu dengan ketua Jarba dan anggota lain dari koalisi, termasuk Michel Kilo dan Burhan Ghalioun," kata Juru bicara Departemen Luar Negeri, Jen Psaki, kepada wartawan.
"Mereka akan membahas situasi saat ini di Suriah, bagaimana mendukung proses dialog politik dan konferensi Jenewa, dan cara-cara untuk meningkatkan bantuan kami kepada masyarakat setempat," katanya.
Ini akan menjadi pertemuan pertama Kerry dengan Jarba sejak ia terpilih menjadi kepala Koalisi Nasional Suriah pada 6 Juli. Kerry akan berusaha untuk menyampaikan komitmen AS untuk terus membantu memperkuat oposisi.
Jarba sebelumnya bertemu pemimpin Prancis. Dia menyerukan dukungan politik total, bantuan kemanusiaan, darurat diplomatik, militer serta bantuan lainnya.
Jarba di Paris didampingi oleh Kepala Tentara Pembebasan Suriah, Jenderal Selim Idriss, yang mengatakan oposisi bekerja sama dengan Eropa dan teman-teman Amerika untuk mendapatkan bantuan teknis, medis dan kemanusiaan.
''Kami juga berharap mendapat bantuan senjata dan amunisi,'' kata Idriss. ''Kami tidak memiliki cukup senjata karena kami bertempur dengan tentara rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.''
Amerika Serikat saat ini memberikan bantuan kemanusiaan dan bantuan militer non-mematikan kepada kelompok pemberontak. Tetapi, AS mengatakan secara signifikan akan memperluas ruang lingkup dan skala bantuan militer.