REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Maarif Institute, Fajar Riza Ul Haq, menilai figur Menteri Perdagangan Gita Wirjawan sebagai darah segar dalam kancah politik nasional di estapet regenerasi kepemimpinan masih jalan di tempat.
"Gita memiliki kapasitas individu, jaringan, dan kematangan manajerial yang sangat dibutuhkan dalam mendongrak Indonesia di pentas internasional," ujar Fazar kepada ROL, Kamis (25/7).
Menurut dia, keberanian politik Gita juga patut diacungi jempol. "Tanpa ragu, Gita menyatakan kesiapannya untuk maju dalam pertarungan Pilpres 2014," ungkapnya.
Fajar menilai keberanian politik yang dimiliki Gita itu merupakan modal mendasar, karena prasyarat kepemimpinan kuat adalah tegas dan berani dalam mengambil langkah-langkah strategis.
"Namun kini Gita harus menjawab tantangan Jeffrie Geovani yang menyarankannya mengundurkan diri seiring kesiapan dirinya di konvensi Partai Demokrat. Hemat saya ini akan menjadi pilihan kritikal bagi Gita," papar Fajar.
Menurutnya, jika Gita berhasil menyelesai pekerjaan rumah Kemendag lebih cepat dan secara terbuka mengundurkan diri guna fokus di konvensi, maka dia akan mendapat simpati publik.
"Tidak hanya itu, langkah ini pula akan menjadi preseden positif dalam proses pendewasaan politik nasional,'' tutur Fajar.
Fajar menegaskan, ujian Gita sebagai sosok alternatif akan terlihat sejauhmana dia berhasil membawa prilaku politik yang membangun dalam kultur politik Indonesia.
Sebelumnya, Board of Advisor Center for Strategic and International Studies (CSIS), Jeffrie Geovanie, mengatakan, Gita memiliki modal untuk memenangkan Konvensi Partai Demokrat.
"Kementerian Perdagangan merupakan kementerian terbaik dalam survei pelayanan publik versi Ombudsman. Pencapaian-pencapaian seperti ini menunjukkan kinerja kepemimpinan yang baik dari menteri Gita Wiryawan,'' ujar Jeffrie.
Meski begitu, kata Jeffrie, pencapaian itu hanyalah salah satu saja dari modalitas yang harus dimiliki oleh Gita Wiryawan bila ingin memenangkan konvensi capres Partai Demokrat.
''Dalam beberapa bulan ke depan ini seharusnya pekerjaan-pekerjaan rumah di Kemendag yang belum selesai harus mulai dirampungkan secepatnya oleh Gita Wiryawan,'' tutur Jeffrie.
Pasalnya, kata dia, Gita mesti berkonsentrasi untuk mengikuti konvensi. "Menurut saya akan sangat bijaksana bila Gita Wiryawan setelah merampungkan tugas-tugas di Kemendag dan ikhlas untuk mengundurkan diri sebagai menteri. Bila ini dilakukan akan sangat positif sekali, sekaligus menjadi teladan dan contoh buat pejabat-pejabat lain,'' ungkap Jeffrie.
''Apakah Gita Wiryawan akan melakukan itu? Bergantung pada secepatnya ia menuntaskan pekerjaanya di Kemendag,'' kata Jeffrie.
Namun jika pekerjaannya di Kemendag belum tuntas juga, Jeffrie mengusulan agar Gita secara gentleman untuk mundur dari pencalonannya sebagai peserta konvensi capres partai demokrat.