REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Beberapa imigran gelap korban kapal karam yang ditampung sementara di Hotel Sarah, Jalan Selabintana, Desa Karawang, Kecamatan Kabupaten Sukabumi, mulai terserang penyakit.
"Dari hasi pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter dari Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin SH Kota Sukabumi mayoritas mereka mengeluhkan sakit pada bagian lambungnya dan terserang diare," kata Humas RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi Joni kepada wartawan, Sabtu (27/7).
Sekitar 10 orang yang mengeluh sakit diare dan sebagian hanya berpura-pura saja atau manja. Hanya ada dua imigran gelap yang harus dilarikan ke rumah sakit yakni seorang wanita hamil dan balita berkebangsaan Iran.
Dari hasil pemerikaan dokter seluruh imigran gelap yang ditampung di Sukabumi ini kondisi tubuhnya baik dan tidak ada yang keras. Kondisi sebagian besar imigran mengalami penurunan setelah harus menyelamatkan diri saat kapal yang ditumpangi ratusan orang itu karam.
"Kami tetap akan memonitor kesehatan mereka jika diminta bantuan oleh pihak yang berwenang dan jika ada imigran gelap yang harus mendapatkan perawatan intensif kami sudah menyiapkannya mulai dari dokter, perawat dan ruangannya," tambahnya.
Pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter RSUD R Syamsudin SH tersebut tidak ada yang khusus, kalau ada imigran gelap yang meminta diperiksa kesehatannya maka akan ditindaklanjuti, jadi tidak dilakukan secara satu persatu, katanya.
Sementara, seorang imgran gelap asal Srilangka, Madusan mengatakan bahwa dirinya menngalami sakit pada bagian tenggorokan dan giginya. Bocah berusia 13 tahun ini yang sudah fasih berbahasa Indonesia mengaku pada kejadian tersebut ayahnya ikut menjadi korban meninggal.
Bahkan, menurut dia, jumlah kapal yang ditumpangi para imigran gelap tersebut mencapai 260 orang. Data tersebut didapatnya dari nakhoda yang memberangkatkan mereka dari perairan laut selatan Cianjur menuju Australia.
Bahkan saat kejadian, di antara imigran gelap ada yang saling berebut pelampung dan bertengkar untuk menyelamatkan diri masing-masing. "Sakit saya tidak terlalu parah, tapi saya masih trauma karena saat berenang ke pantai ada beberapa orang yang sudah meninggal," kata Madusan.
Sementara itu, Kepala Sub Penindakan Kantor Imigrasi Sukabumi Irfan Sapari Somantri mengatakan seluruh imigran gelap yang ditampung saat ini berjumlah 60 orang, awalnya ada 66 orang tetapi enam orang melarikan diri. Mereka yang ditampung di Hotel Sarah ini berkebangsaan Iran, Pakistan dan Srilangka, jelasnya.