Sabtu 27 Jul 2013 22:12 WIB

JK: Saya Yakin Pemilu Kamboja Berlangsung Damai

Ketua Centris Asia Pacific Democrats International (CAPDI) Jusuf Kalla didampingi mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra, memberi salam dalam pertemuan CAPDI di Phnom Penh, 2011. (file photo)
Foto: Antara/Saptono
Ketua Centris Asia Pacific Democrats International (CAPDI) Jusuf Kalla didampingi mantan perdana menteri Thailand Thaksin Shinawatra, memberi salam dalam pertemuan CAPDI di Phnom Penh, 2011. (file photo)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Centrist Asia Pasific Democrats International (CAPDI) Jusuf Kalla (JK) yakin pelaksanaan pemilu di Kamboja akan berlangsung aman dan damai. "Saya yakin pemilu Kamboja besok akan berlangsung damai," katanya di Phnom Penh, Kamboja, Sabtu (27/7) petang.

JK berada di Phnom Penh atas undangan pemerintah Kamboja sebagai pemantau pemilu yang akan berlangsung Ahad (28/7). Keyakinannya pemilu akan berlangsung aman setelah melihat kampanye terakhir yang dilakukan bersamaan pada tempat yang berdekatan dan bisa berlangsung aman.

Sebelumnya JK bertemu dengan Wakil Ketua Partai Rakyat Kamboja (CPP) Say Chhum untuk mendengarkan penjelasan proses pemilu selama ini. CPP merupakan partai penguasa pimpinan PM Hun Sen.

JK juga bertemu dengan pimpinan oposisi/ketua Partai Penyelamat Kamboja (CNRP) Sam Rainsy serta Ketum Funcinpec Royal, Norodom Arun Reasmey dan Komisi Pemilihan Umum Kamboja.

Dalam pertemuan dengan pimpinan oposisi Sam Rainsy mengeluhkan adanya intimidasi. Namun, JK tak yakin hal itu terjadi. "Mungkin saja ada intimidasi, tapi dengan banyaknya media, dan pemantau asing bagaimana itu bisa terjadi?" lanjutnya.

Delapan partai politik ikut dalam pemilu Kamboja kali ini untuk memperebutkan 123 kursi di parlemen. Di antaranya, terdapat dua partai utama, yakni Partai Rakyat Kamboja (CPP) dan Partai Penyelamatan Nasional (CNRP).

Partai Rakyat Kamboja (CPP) dipimpin oleh Perdana Menteri Hun Sen dan kubu oposisi (CNRP) di pimpin oleh Sam Rainsy. Sam Rainsy baru saja kembali ke Kamboja setelah sebelumnya tinggal di pengasingan di Perancis selama empat tahun untuk menghindari hukuman penjara 11 tahun atas tuduhan disinformasi dan perusakan properti publik.

Rainsy kembali ke Kamboja, setelah Raja Norodom Sihamoni memberikan pengampunan padanya atas permintaan Hun Sen. Meski sudah bisa pulang ke Kamboja, Rainsy tidak bisa maju sebagai calon.

Sementara enam partai lainnya adalah Partai Funcinpec Royalis yang dipimpin oleh Putri Norodom, Arun Rasmey, kemudian Liga untuk Demokrasi, Partai Kebangsaan Kamboja, Partai Republik Demokrat, Partai Anti-Kemiskinan Khmer, dan Partai Pembangunan Ekonomi Khmer.

Pemilu Kamboja akan diikuti sekitar 9,6 juta pemilih yang akan memberikan suara mereka di 19 ribu TPS. Sekitar 40 ribu pengamat nasional dan 291 pemantau internasional juga telah terdaftar ke komisi pemilihan umum Kamboja (NEC). 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement