REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN — Polisi memastikan penyebab kematian Asriyati (24) --calon pengantin yang ditemukan tewas di bawah kolong tempat tidur kamarnya— akibat kekurangan udara (oksigen) yang dihirup.
Kuat dugaan gadis warga RT 02/ RW 02 Desa Samban, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang ini dibunuh dengan cara dibekap hingga tidak bisa bernafas.
"Hasil autopsi yang kami terima dari RS Bhayangkara demikian," tegas Kpolres Semarang, AKBP Augustinus Berlianto Pangaribuan, saat dikonfirmasi, di Mapolres Semarang, Selasa (30/7).
Menurut Kapolres, pada kepala bagian belakang korban memang terdapat memar. Luka ini bisa diakibatkan benda tumpul atau akibat terjatuh dan terbentur benda keras.
Dengan indikasi penyebab pasti kematian akibat kekurangan oksigen ini, masih jelas Pangaribuan, sebelumnya ada dua kemungkinan korban tewas akibat dibunuh atau tewas karena bunuh diri.
Yang menjadi pertanyaan, jika korban tewas karena bunuh diri mengapa jasadnya berada di kolong tempat tidur. "Inilah yang masih terus didalami dan diselidiki polisi," tegas Pangaribuan.
Dalam upaya mengungkap kasus ini, ia melanjutkan, ada beberapa keterangan saksi yang perlu diuji kebenarannya. Sebab ada beberapa keterangan saksi yang --setelah diperiksa beberapa kali— ternyata berubah.
Kapolres juga menyampaikan, dari hasil polah tempat kejadian perkara sementara dapat disimpulkan korban dieksekusi di dalam kamar tersebut.
Kuat dugaan pelakunya adalah seseorang yang memang sudah dikenal korban. Ini dapat dilihat indikasi pelaku tidak ada hambatan datang hingga berada di dalam kamar korban.
Demikian pula tidak adanya tanda-tanda perlawanan dari korban yang dapat diketahui dari kondisi jasad korban. "Kalau korban tidak kenal pasti akan ada perlawanan dan eksekusinya lebih sulit," ia melanjutkan.
Oleh sebab itu, polisi masih terus menguji keterangan saksi yang sudah didapatkan. Karena dari pemeriksaan ulang ada perbedaan dari keterangan sebelumnya.
Saat disinggung adanya seorang tamu perempuan pada hari terakhir korban masih terlihat, Pangaribuan menegaskan polisi tidak dapat serta-merta mengarahkan dugaan pelaku pada yang bersangkutan.
Demikian pula asumsi sementara korban terjebak rentenir. Sebab keterangan saksi-saksi lain belum dapat menjelaskan yang bersangkutan berhubungan dengan seseorang rentenir atau tidak.
"Yang pasti upaya polisi untuk mengungkap siapa pelaku yang telah menghabisi nyawa korban masih terus dilakukan dan sudah mulai ada titik terang," katanya melanjutkan.
Sebelumnya, Asriyati gadis yang sempat dilaporkan hilang ditemukan tewas, di kamarnya, Ahad (28/7) petang. Jasad gadis malang ini ditemukan sudah dalam keadaan membusuk di kolong tempat tidurnya. Selain sepeda motor Yamaha Mio bernomor polisi H 2729 RV handphone korban juga raib.