Rabu 31 Jul 2013 21:54 WIB

Demokrat Berharap Perguruan Tinggi Bangun Pemilu Bersih

Partai Demokrat
Partai Demokrat

REPUBLIKA.CO.ID, PALU -- Partai Demokrat Sulawesi Tengah berharap peran perguruan tinggi di daerah setempat untuk bersama-sama membangun Pemilu 2014 yang bersih.

"Unsur-unsur independen seperti kampus, organisasi nonpemerintah, dan lain-lain ikut berkontribusi atas pelaksanaan pemilu bersih," kata Sekretaris DPD Demokrat Sulawesi Tengah Talitti Paluge di Palu, Rabu (31/7).

Dia mengatakan Pemilu 2014 harus didorong agar benar-benar menghasilkan produk yang bersih dengan keterlibatan semua unsur, baik partai politik, penyelenggara, maupun masyarakat.

Talitti menyampaikan di internal Partai Demokrat sudah menjadi kewajiban partai dan seluruh kader serta calon anggota legislatif agar menyosialisasikan pentingnya pemilu dan partisipasi masyarakat dalam memilih dengan cara cerdas.

"Kita mengingatkan masyarakat betapa pentingnya hak pilih seseorang di Pemilu 2014. Selain hak konstitusional masyarak juga ikut memilih berarti meneruskan cita-cita bangsa kita menuju masyarakat yang lebih baik," ujar Talitti.

Dia mengatakan masyarakat yang belum masuk dalam daftar pemilih sementara segera mendaftarkan diri ke kantor lurah masing-masing.

Talitti juga meminta kepada kader Partai Demokrat agar membantu masyarakat yang belum terdaftar dalam DPS supaya didaftarkan ke kelurahan sehingga masyarakat tersebut tidak kehilangan hak politiknya.

Talitti mengungkapkan semua komponen bangsa harus bergerak bersama dalam menekan angka golongan putih.

Terkait dengan Pemilu bersih, sebelumnya Ketua KPU Sulawesi Tengah Sahran Raden mengatakan bahwa pihaknya akan mengajak partai politik menandatangani kesepakatan bersama sekaligus deklarasi pemilu bersih.

"Nanti akan ada deklarasi pemilu bersih. Ada penandatangan pakta integritas partai politik dengan seluruh calon legislatif," katanya.

Penandatangan pakta integritas tersebut, antara lain akan menjadikan Pemilu 2014 sebagai pemilu anti-politik uang, pemilu anti-kekerasan, dan pemilu anti-penggelembungan suara.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement