Jumat 02 Aug 2013 21:36 WIB

Wartawan Tewas Ditembak OTK di Filipina Selatan

Red: Karta Raharja Ucu
Pistol (Ilustrasi)
Foto: Corbis.com
Pistol (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, DAVAO CITY -- Seorang wartawan foto sebuah surat kabar lokal ditembak mati orang tak dikenal di Filipina selatan, Kamis (1/8) waktu setempat.

Menurut polisi, Mario Maximo Sy (53 tahun) bersama keluarganya ketika tersangka tunggal menerobos ke dalam rumahnya dan menembaknya beberapa kali di Barangay (desa) West, General Santos City, di Provinsi Cotabato Selatan, Mindanao pada pukul 19.00 waktu setempat.

Korban, yang bekerja sebagai fotografer untuk tabloid lokal Sapol, meninggal saat sedang terburu-buru anggota keluarga dibawa ke rumah sakit setempat. Penyidik polisi Christopher Villamor mengatakan, penyelidikan kini sedang dilakukan untuk memastikan apakah pembunuhan itu terkait dengan korban adalah wartawan foto.

Filipina telah ditempatkan oleh pengawas pers internasional sebagai salah satu tempat berbahaya di dunia bagi wartawan. Sejak 1986, lebih dari seratus wartawan Filipina dibunuh.

Yang terburuk dari pembunuhan tersebut terjadi pada 23 November 2009 ketika lebih dari 50 orang, termasuk sedikitnya 30 wartawan, diculik dan dibunuh kelompok bersenjata yang setia kepada klan politik terkemuka di Provinsi Maguindanao, juga di Mindanao.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement