Jumat 02 Aug 2013 22:02 WIB

19 Makanan Kandung Bahan Berbahaya Ditemukan di Sumbar

Es cendol
Foto: Amin/Republika
Es cendol

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan Padang, Sumatera Barat, menemukan 19 sampel makanan mengandung bahan berbahaya yakni boraks dan rhodamin B, dari 117 sampel yang diteliti selama Ramadhan 1434 Hijriah.

"Makanan yang ditemukan tersebut yaitu rumput laut yang mengandung boraks, serta cendol delima yang positif mengandung rhodamin B di empat pasar," kata Kepala BPOM Padang Indra Ginting di Padang, Jumat (2/8).

Ia mengatakan rumput laut dan cendol delima tersebut merupakan penganan yang dijual untuk berbuka puasa yang ditemukan di Pasar Raya Padang, Pasar Siteba, Pasar Lubuk Buaya, Pasar Tabing, dan Pasar Ulak Karang.

Menurut dia, ciri makanan yang mengandung boraks terlihat lebih segar dan cerah, serta ketika dimakan terasa kenyal. "Cara untuk mengenalinya cukup sederhana, makanan yang mengandung boraks biasanya warnanya lebih mencolok, dan terlihat cerah," katanya.

Ia mengatakan, jika hal tersebut dikonsumsi, akan membahayakan, karena mengandung zat kimia yang dapat merusak tubuh manusia.

Menurut Indra, salah satu alasan pedagang menggunakan boraks adalah untuk menambah rasa agar menjadi lebih enak, dan tampilannya lebih awet. Sementara itu, ciri makanan yang mengandung rhodamin B warnanya lebih mencolok dari makanan sejenis lainnya.

Menurut dia, jenis penganan yang perlu diwaspadai dan patut diduga mengandung rhodamin B adalah kerupuk merah, cendol delima, kolang kaling, kolak, dan lainnya.

"Cara untuk mengenalinya adalah dengan memperhatikan warna yang lebih mencolok, dan terlihat cerah dibandingkan makanan yang menggunakan pewarna khusus makanan," katanya.

Kepada masyarakat ia mengingatkan agar mewaspadai penganan yang menggunakan boraks dan rhodamin B, terutama pada jajanan buka puasa yang dijual di pasar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement