REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Satu bom meledak di Jarama, daerah di pinggiran Damaskus, pada Selasa (6/8) hingga menewaskan 10 orang. Peristiwa itu, menurut laporan yang dilansir dari AFP, Rabu (7/8) merupakan rangkaian ledakan terbaru yang mengguncang daerah tersebut.
Pengeboman dengan menggunakan mobil yang terjadi di daerah pinggiran Siouf juga menyebabkan korban luka-luka sebanyak 56 orang, kata stasiun televisi itu. Menurut laporan televisi, anak-anak ikut menjadi korban dalam serangan tersebut.
Bom meledak sekira pukul 19.15 waktu setempat (23.15 WIB) di jalanan padat saat para warga Muslim sedang berada dalam perjalanan pulang untuk berbuka puasa pada Bulan Suci Ramadhan. Stasiun televisi menyiarkan gambar bagian depan sebuah toko yang porak poranda di sekitar lapangan serta lusinan kendaraan yang terbakar.
Bom serupa di lapangan yang sama pada 25 Juli lalu menewaskan setidaknya tujuh orang dan melukai lebih dari 60 orang lagi.
Pada bulan Agustus tahun lalu, sebuah pemboman lain dengan menggunakan mobil telah menyebabkan 27 orang kehilangan nyawa mereka di daerah pinggiran di sebelah tenggara. Kalangan minoritas Kristan dan Druze telah berupaya untuk menunjukkan sikap netral dalam konflik yang memecah belah negara tersebut sejak Maret 2011.
Namun, banyak warga dari kalangan garis keras mencurigai bahwa kedua kelompok minoritas itu merupakan pihak yang loyal terhadap pemerintah Presiden Bashar al-Assad.