REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Kapolsek Bandara Jalaluddin Gorontalo IPDA AR Humonggio mengatakan, pagar bagian Utara di landasan bandara itu rawan diterobos oleh hewan ternak. "Pagar sebelah Selatan dan Timur sudah bagus. Kalau di bagian Utara itu pagar kawat duri sehingga mudah diterobos hewan," ujarnya, Rabu (7/8).
Bahkan, kata dia, warga setempat sering menerobos pagar demi mengambil rumput untuk pakan ternaknya. Hal itu sempat terjadi beberapa kali dan kepolisian serta bandara telah memperingatkan warga untuk tidak melepas ternak di sekitar area landasan.
Ia menjelaskan saat ini polisi memperketat penjagaan di sejumlah titik di bandara hingga proses evakuasi pesawat yang tergelincir selesai. Kepala Seksi Keselamatan Penerbangan Bandara Jalaluddin Gorontalo Isnan L menambahkan, telah melakukan sosialisasi kepada warga setempat untuk tidak melepas hewan ternaknya di landasan.
"Ini pertama kalinya sapi bisa sampai ke landasan. Pemilik sapi bisa melanggar Undang Undang Nomor 1/2009 tentang Penerbangan," katanya.
Sebelumnya Gubernur Gorontalo Rusli Habibie mengaku sering menerima laporan mengenai pagar landasan bandara yang tidak maksimal. Pesawat Lion Air dengan nomor penerbangan JT-892 tergelincir karena menabrak tiga anak sapi. Pesawat pun oleng dan keluar landasan.
Di dalam pesawat itu terdapat 110 penumpang, termasuk lima bayi, tujuh orang kru, serta pilot Iwan Permadi dan kopilot Faisal Hasnan. Seluruh penumpang selamat, namun dua orang mengalami cedera patah kaki. Peristiwa itu terjadi pada Selasa malam (6/8) sekitar pukul 21.00 WITA.