Advertisement
Advertisement
Kamis 08 Aug 2013 14:59 WIB

Penembakan Sipir Lapas Wirogunan Masih Terus Diselidiki

Pistol (Ilustrasi)
Foto: Corbis.com
Pistol (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Kementerian Hukum dan HAM terus menyelidiki kasus penembakan yang menyebabkan satu orang sipir Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan, Yogyakarta, meninggal.

"Masih dalam proses penyelidikan. Saya kira kejadiannya karena urusan pribadi," kata Menteri Hukum dan HAM, Amir Syamsuddin, usai ber-simakrama (open house) dengan Presiden Susilo Yudhoyono, di Istana Negara, Jakarta, Kamis (8/8)

Syamsuddin mengatakan, meski ia berpendapat ada kemungkinan penembakan itu berlatar urusan pribadi, namun tidak tertutup kemungkinan juga berlatar profesi. "Belum tahu, 'khan masih penyelidikan," katanya.

Sebelumnya, Kepala Polda Daerah Istimewa Yogyakarta, Brigadir Jenderal Polisi Haka Astana, menyatakan, ada dua pelaku penembakan sipir Lembaga Pemasyarakatan Wirogunan Yogyakarta, Agus Susetyo, pada pukul 21.30 WIB Rabu (7/8).

"Pelaku dua orang tidak dikenal yang mendatangi korban lalu menembak korban," kata Astana ,di lokasi kejadian, asrama LP Wirogunan, Kamis dinihari.

Menurut dia, di lokasi kejadian ditemukan dua proyektil yang diduga dari senjata api yang digunakan untuk menembak korban. "Saat ini kami masih melakukan penyelidikan dan meminta keterangan sejumlah saksi untuk mengetahui pelaku maupun motifnya," katanya.

Menurut saksi, Yeni, yang juga isteri korban, pelaku berboncengan sepeda motor otomatik Honda Vario; dan korban mengalami luka tembak dari belakang punggung tembus ke perut. Korban sempat dibawa ke RS Panti Rapih untuk diatasi luka-lukanya.

Belakangan, aparatur penegak hukum menjadi target penembakan. Dua polisi di Kepolisian Daerah Metro Jaya, secara terpisah tewas ditembak orang, beberapa hari lalu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement

Ikuti Berita Republika Lainnya