REPUBLIKA.CO.ID, DAMASKUS -- Kerusuhan tetap berkecamuk dan bergolak di beberapa kabupaten di Ibu Kota Suriah, Damaskus, pada hari raya Idul Fitri 1434 H pada Kamis waktu setempat. Kerusuhan melibatkan bom mortir sehingga menewaskan sedikitnya lima orang.
''Sepanjang Hari Raya Idul Fitri tersebut, media arus utama melaporkan pemboman sporadis di daerah propemerintah seperti Qassa, Qussiour dan Saida Zainab,'' demikian laporan Xinhua yang dipantau Antara di Jakarta pada Jumat.
Di sana, dua bom mortir menewaskan lima orang, termasuk seorang anak kecil. Bom juga melukai banyak orang lain di pinggiran Damaskus.
Pada Kamis pagi, suara pesawat dan pemboman keras memecah kesunyian fajar di Damaskus. Laporan menyebutnya sebagai bentrokan baru antara militer pemerintah dan gerilyawan dukungan Barat yang mengaku telah mengincar rombongan Presiden Bashar Al Assad yang dalam perjalanan ke satu masjid untuk menunaikan Shalat Idul Fitri.
Serangan gerilyawan tak mengenai sasaran dan Presiden Bashar hadir di masjid tersebut di Wilayah Muhajrin di Damaskus. Dia melaksanakan Shalat Idul Fitri bersama puluhan pendukung dan anggota pemerintahnya.
Menurut rekaman video dan gambar yang ditayangkan oleh stasiun TV setempat, Bashar terlihat melaksanakan Shalat dan bersilaturrahim dengan jamaah lain sebelum keluar masjid dan duduk di kursi pengemudi di mobilnya lalu pergi.
Menteri Penerangan Suriah, Omran Az-Zoubi, membantah laporan mengenai diincarnya rombongan Presiden Suriah itu. Dia mencap pernyataan gerilyawan sebagai tak berdasar dan mencerminkan impian gerilyawan.