Senin 12 Aug 2013 19:20 WIB

Stasiun Senen Masih Dipadati Pemudik

 Penumpang turun dari kereta api Fajar Utama Yogya yang baru tiba di Stasiun Senen, Sabtu (10/8).  (Republika/Rakhmawaty La'lang)
Penumpang turun dari kereta api Fajar Utama Yogya yang baru tiba di Stasiun Senen, Sabtu (10/8). (Republika/Rakhmawaty La'lang)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arus balik di Stasiun Pasar Senen Jakarta pada Senin sore masih tinggi, dengan jumlah kedatangan penumpang sekitar 18.000 orang. Jumlah tersebut sama dengan satu hari yang lalu, meskipun cuti bersama yang ditetapkan pemerintah berakhir Ahad.

Data yang ada menunjukkan bahwa Stasiun Senen dijadwalkan akan menerima 31 kereta dari berbagai kota di Pulau Jawa seperti Yogyakarta, Tegal, Purworejo, dan Semarang.

Beberapa di antara penumpang mengaku terpaksa kembali ke Jakarta pada Ahad malam atau Senin dinihari karena tidak memperoleh tiket pada hari-hari sebelumnya. Mereka mengatakan telah menambah masa cuti selama satu hari.

"Tiket yang dijual online untuk jadwal keberangkatan Minggu pagi sudah habis sejak sebelum Ramadhan, saya juga tidak mau menunggu antrian panjang di stasiun. Akhirnya saya memilih untuk memperpanjang cuti satu hari," kata Dodi, pemuda asal Yogyakarta yang kembali ke Jakarta pada Senin.

Sementara itu Fitri, pegawai swasta asal Semarang mengatakan bahwa dia sengaja memilih tiba di Jakarta pada Senin sore untuk memakasimalkan waktu berkumpul bersama keluarga.

"Sayang kalau berlebaran di kampung halaman hanya empat hari (Kamis-Minggu--red), makanya saya lengkapi menjadi lima," kata Fitri.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement