REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua PP Pemuda Muhammadiyah Saleh P Daulay mengatakan, adanya tindakan kekerasan yang yang dilakukan FPI terus-menerus adalah cermin ketidakberhasilan Departemen Dalam Negeri (Depdagri) dalam melakukan pembinaan terhadap ormas.
"Terkait pembubaran FPI, saya kira diperlukan kajian khusus. Depdagri selaku pembina ormas harus turun tangan," katanya Senin, (12/8).
Selain itu, ujar Saleh, perlu dialog dengan berbagai komponen masyarakat lainnya. Jangan sampai pembubaran satu ormas justru dijadikan sebagai legitimasi untuk melakukan hal yang sama pada ormas lain.
Kalau pemerintah pernah membubarkan suatu ormas tertentu, Saleh menerangkan, dikhawatirkan akan diikuti dengan pembubaran ormas-ormas lainnya. Padahal banyak ormas lain yang baik dan dibutuhkan masyarakat.
Semua orang, ujar Saleh, dipastikan tidak menyenangi munculnya represivitas penguasa kepada lembaga-lembaga civil society. Bagaimanapun, pembubaran ormas tetap akan berpengaruh terhadap sistem politik demokratis yang diterapkan di Indonesia.
Dalam konteks inilah, kata Salah, pendekatan persuasif dan dialogis perlu dikedepankan sebelum pendekatan-pendekatan lain. "Kalaupun ada keputusan membubarkan, itu adalah keputusan paling akhir setelah semua opsi lain tidak dapat menyelesaikan masalah yang ada," katanya.