CANBERRA -- Tim peneliti Australia menyebutkan, suatu studi baru mengenai sampah di lautan menunjukkan barang-barang yang terbawa ke laut oleh banjir bergerak pada arah berlawanan dari sampah umum yang dibuang di lepas pantai.
Tim peneliti dari Universitas Queensland Tengah (CQU) itu meneliti kemana sampah pergi setelah dibuang di lepas pantai timur Queensland. Data dikumpulkan dari alat pelacak mirip GPS yang mengapung di sepanjang samudera dalam botol plastik.
Pada umumnya barang-barang yang dibuang di Laut Coral bergerak ke utara, sepanjang Great Barrier Reef.
Akan tetapi kalau air dari sungai-sungai itu membawa air banjir, puing-puingnya bergerak ke luar Great Barrier Reef, dan menuju ke selatan bersama dengan arus Australia timur. Menurut penelitinya, Scott Wilson, dari situ semuanya --mulai dari sampah sampai sofa dan kulkas-- bergerak keliling dunia mengikuti arus lautan.
"Bahkan bisa kembali lagi, tapi mungkin setelah puluhan tahun," kata Wilson.
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Disclaimer:
Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ABC News (Australian Broadcasting Corporation). Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ABC News (Australian Broadcasting Corporation).
Advertisement