Selasa 13 Aug 2013 21:55 WIB

Usai Libur Lebaran, 'Flyover' Jombor Akan Ditutup Pada H+10

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Djibril Muhammad
Flyover jombor, Yogyakarta
Foto: setgab.go.id
Flyover jombor, Yogyakarta

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Flyover Jombor akan kembali ditutup pada H+10 usai lebaran. Sebelumnya flyover Jombor yang proses pembangunannya belum selesai itu telah dibuka untuk masyarakat sejak 29 Juli lalu untuk mengurangi tingkat kemacetan pemudik di perempatan Jombor.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan flyover Jombor, Santoso, mengatakan jembatan layang tersebut akan ditutup kembali pada H+10 atau Senin (19/8) mendatang. "Senin, tanggal 19 besok, flyover sudah ditutup kembali," katanya kepada Republika, Selasa (13/8).

Penutupan jembatan layang itu dilakukan kembali untuk melanjutkan pembangunan. Santoso menjelaskan nantinya pengguna jalan tidak dapat langsung melintasi perempatan Jombor baik dari arah selatan menuju utara atau sebaliknya.

"Pengguna jalan nanti akan diputarkan kembali di bawah jembatan layang, yang jembatan layang akan kami tutup kembali," katanya.

Namun, pihaknya akan kembali berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan dan kepolisian untuk mengatur arus lalu lintas.

Ia mengatakan terdapat dua opsi pengalihan arus lalu lintas kendaraan. Yakni kendaraan tetap memutar di depan Monjali dan UTY atau akan diputarkan di bawah flyover, tepat di depan McDonald Perempatan Jombor.

Menurut dia, pihaknya juga akan melakukan uji coba pemberlakukan traffic management. Sehingga, dapat diputuskan akan tetap menggunakan rambu-rambu lalu lintas selama pembangunan berlangsung atau tidak.

Selain itu, Santosa menilai pembebasan lahan yang hingga kini belum selesai dilakukan, dapat menganggu arus lalu lintas di perempatan Jombor. Lajur Jalan Magelang tersebut rencananya akan diperlebar hingga tujuh meter. Namun, saat ini lebar lajur jalan hanya sekitar tiga meter.

Ia menargetkan pembangunan flyover Jombor akan selesai dibangun pada September 2014. "Target flyover selesai pada akhir tahun, September 2014. Meskipun lahan tanah belum selesai pembebasannya," katanya.

Hingga saat ini, flyover Jombor masih dilintasi kendaraan ringan seperti mobil. Untuk kendaraan berat seperti truk dan bus serta sepeda motor dilarang melalui flyover lantaran terdapat portal yang dipasang setinggi 2,5 meter.

Santoso mengatakan pengguna sepeda motor dilarang melintasi flyover lantaran dikhawatirkan akan menimbulkan kemacetan dengan berhenti di atas flyover. Selain itu, arus lalu lintas dari arah Yogyakarta menuju Magelang sering menimbulkan kemacetan. Hal itu disebabkan jalan yang masih sempit.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement