REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Kabupaten Lebak, Banten, mudik Lebaran 2013 membawa uang sekitar Rp 12 miliar melalui transaksi pengiriman Western Union.
"Kami terbantu dengan adanya pelayanan pengiriman uang melalui jasa Western Union karena mudik Lebaran tidak membawa uang banyak," kata Onah, TKI, saat ditemui di kediamanya, Kampung Pasir Peteuy, Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Rabu (14/8).
Ia mengaku bahwa dirinya bekerja di Jeddah, Arab Saudi, selama empat tahun dan mudik ke kampung halaman membawa uang relatif lumayan bisa membiayai pendidikan juga membeli sepeda motor seharga Rp 17 juta. Selain itu, juga membeli sawah dan membangun rumah.
"Kami mudik ke Tanah Air tidak membawa uang kontan karena sebelumnya sudah dikirim melalui jasa pengiriman tersebut," kata Onah yang bekerja sebagai penata rumah tangga.
Soleh, TKI warga Kebon Kelapa Kelurahan Muara Ciujung Timur Rangkasbitung, mengaku bahwa dirinya sudah 10 tahun bekerja di Arab Saudi sebagai petugas satuan pengamanan (satpam). Ia bekerja di salah satu hotel dengan gaji relatif cukup lumayan dibandingkan di Tanah Air.
"Kami bekerja di sana (Arab Saudi) kalau disamakan dengan pegawai negeri sipil (PNS) golongan V B," kata Soleh hanya pendidikan SLTA.
Menurut Soleh, ia mudik ke kampung halaman membangun rumah karena kondisi rumah milik orang tuanya perlu diperbaiki. Bahkan, pembangunan rumah tersebut dikerjakan melalui jasa perusahaan perumahaan.
Supervisor Layanan PT Pos Indonesia Kantor Pos Lebak Yoyo Rahmat mengatakan pengiriman uang TKI Lebak pada Lebaran tahun ini sekitar Rp 12 miliar. Mereka para TKI Lebak mengirimkan uang mudik melalui transaksi Western Union kebanyakan dari Arab Saudi dan Malaysia.
Pengiriman uang TKI tersebut, kata dia, tentu dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat, terlebih pada Hari Raya Idulfitri 1434 Hijriah.
Selama ini, para TKI bisa membantu program pemerintah dengan adanya peningkatan kesejahteraan, terutama di kampung-kampung para TKI, karena mereka turut meningkatkan ekonomi keluarga.
"Dengan pengiriman uang TKI hingga miliaran rupiah dipastikan bisa mendorong ekonomi keluarga," katanya.