REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Kementerian Kesehatan Mesir mengkonfirmasi, jumlah korban tewas mencapai 250 orang lebih, saat pasukan keamanan Mesir membubarkan dua kamp demonstrasi pendukung presiden yang digulingkan Muhammad Mursi di Kairo, Rabu (14/8) waktu setempat.
Sekitar 1.403 orang terluka setelah kekerasan menjalar ke sejumlah provinsi. Menteri Dalam Negeri Mesir mengatakan, 43 polisi tewas dalam bentrokan dengan pendukung Mursi.
Pasukan keamanan Mesir tidak akan mengizinkan demonstrasi yang menduduki suatu tempat di seluruh negeri. Langkah itu dilakukan setelah dua kemah pendukung Mursi dibersihkan polisi.
"Kami tidak akan mengizinkan demonstrasi yang menduduki taman lagi di manapun di negeri ini," ujar Menteri Dalam Negeri, Muhammad Ibrahim dikutip Emirates247 edisi Rabu.
Ratusan pendukung Mursi memberi benteng pengamanan di sekitar kamp di Kairo. Namun, kemah tersebut digusur paukan keamanan dan menjadi pertumpahan darah pada Rabu pagi.