REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Para pemain PSPS Pekanbaru, Riau, berencana mogok bertanding menghadapi Pelita Bandung Raya, Selasa (20/8), pada kompetisi Indonesia Super League (ISL) 2012/2013 putaran kedua di Stadion Kaharudin Nasution Rumbai.
"Jika gaji kami belum juga dibayar, untuk apa harus bertanding, maka jalan terbaik yakni mogok," kata pemain PSPS Pekanbaru April Hadi di Pekanbaru, Kamis (15/8).
Dia mengatakan keinginan untuk mogok bertanding itu sudah dicanangkan para pemain sebelum Lebaran 2013 akibat gaji belum juga dibayar. Rencananya panitia pelaksana pertandingan PSPS bahwa akan menjamu Pelita Bandung Raya di Stadion Rumbai dalam laga tersisa ISL.
Namun para pemain juga menolak latihan sebagai persiapan pertandingan, mereka hanya menunggu kepastian pembayaran gaji.
Manajamen PSPS Pekanbaru mengalami kendala keuangan sejak ISL putaran pertama maka banyak pemain yang terpaksa hengkang ke tim lain akibat tidak menerima gaji.
Kendala keuangan itu karena tidak ada sponsor yang membiayai kompetisi meski sejumlah perusahaan dengan skala nasional dan internasional menanamkan investasi di Riau pada sektor perkebunan dan pertambangan.
Menurut gelandang itu bahwa jika manajemen memberikan gaji maka pemain lainnya bersedia latihan dan bersedia menghadapi Pelita Bandung Raya. Pendapat senada juga diutarakan pemain lainnya Daniel Junaidi bahwa tanpa menerima gaji dirinya dan beberapa pemain lain tidak mau bertanding.
"Saat ini kami tidak mau bertanding sebelum gaji cair, untuk uang lebaran saja kami kesulitan," katanya.