Kamis 15 Aug 2013 17:04 WIB

Ahok Ingin Blok G Juga Dikenal Turis Asing

Perbaiki Jembatan Penghubung Blok G: Pekerja mulai memperbaiki jembatan penghubung blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (13/8). Jembatan tersebut akan menghubungkan blok G dengan blok F Pasar Tanah Abang.
Foto: Republika/Yasin Habibi
Perbaiki Jembatan Penghubung Blok G: Pekerja mulai memperbaiki jembatan penghubung blok G Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Selasa (13/8). Jembatan tersebut akan menghubungkan blok G dengan blok F Pasar Tanah Abang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama berharap Blok G juga bisa menjadi destinasi belanja fashion yang dikenal masyarakat Indonesia maupun internasional seperti Blok A dan Blok B di Pasar Tanah Abang.

Menurut pria yang akrab disapa Ahok itu, Blok A dan Blok B sudah dikenal  sebagai destinasi belanja fashion di Jakarta dengan harga yang terjangkau. Karena itulah Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta berencana merenovasi atau merehabilitasi Blok G Tanah Abang dengan menggunakan konsep kedua blok tersebut.

"Jadi, kalau kita pakai konsep yang sama, diharapkan Blok G Tanah Abang juga bisa menjadi destinasi wisata belanja yang diminati turis, baik domestik maupun asing," ujar Ahok.

Ahok menuturkan rencana renovasi Blok G Pasar Tanah Abang akan menjadi tanggung jawab PD Pasar Jaya. "Tanggung jawab renovasi Blok G kita serahkan sepenuhnya kepada PD Pasar Jaya. Diperkirakan, biaya renovasinya akan berkisar antara Rp 2 sampai Rp 3 miliar," tutur Ahok.

Para pedagang kaki lima (PKL) yang nantinya dipindahkan atau direlokasi ke Blok G, sambung Ahok, tidak akan dipungut biaya sewa selama enam bulan kedepan. "Para pedagang yang direlokasi kesitu nanti tidak perlu membayar sewa kios untuk enam bulan alias gratis. Setelah lewat enam bulan, baru akan dikenai biaya sewa," ungkap Ahok.

Ahok menjamin biaya sewa kios Blok G Pasar Tanah Abang yang akan dikenakan kepada pedagang tidak akan mahal. "Nanti para pedagang bayar sewa sewajarnya saja lah. Kita juga tidak mau mematok biaya yang terlalu mahal. Kita juga memikirkan sisi keuntungan bagi pedagang," tambah Ahok.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement