REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sopir angkutan umum atau angkot menyambut baik penertiban Pedagang Kaki Lima (PKL) di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, karena kemacetan dapat teratasi dan mereka dapat menghemat Bahan Bakar Minyak (BBM) karena perjalanan yang lancar.
"Biasanya saya sehari narik cuma dapat tiga putaran. Tetapi sejak pedagang kaki lima ditertibkan jalan jadi lebih lancar dan saya bisa mendapatkan sampai enam putaran sehari, BBM juga jadi lebih hemat," ujar seorang supir angkutan umum jurusan Tanah Abang - Kota M08, Ajo kepada Antara di Jakarta, Kamis.
Supir angkutan umum lainnya Anto mengaku keadaan Tanah Abang yang sekarang ini jauh lebih baik dan tertib dibandingkan kondisi yang lalu. Dahulu dari pagi hingga pukul 11.00 WIB, Anto mengaku hanya bisa mendapatkan satu kali putaran dari Tanah Abang ke Kota namun sekarang ia mampu mendapatkan dua putaran.
"Pengeluaran BBM jadi lebih hemat setelah jalanan kosong, kalau saya narik selama 12 jam dari pukul 8.00 WIB sampai pukul 20.00 WIB saya bisa
mendapatkan Rp100.000," ujar Anto.
Sebelum PKL ditertibkan dan jalanan menjadi lengang, Ajo menghabiskan BBM senilai Rp20.000 untuk satu putaran dari Tanah Abang ke Kota tetapi sekarang pengeluaran BBM-nya tidak sampai Rp20.000.
Sehari-hari, Anto dan Ajo menunggu penumpang didepan pintu keluar stasiun Tanah Abang. Posisi tersebut dirasa menguntungkan mereka karena banyak penumpang kereta yang menaiki angkutan umum mereka.