REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri ESDM, Jero Wacik gerah ditanyai tentang kesiapannya jika suatu saat KPK memanggilnya terkait kasus dugaan suap yang melibatkan mantan kepala SKK Migas, Rudi Rubiandini.
“Kamu kalau diminta bersedia gak? Jangan dipancing-pancing begitu. Pokoknya, biarin sajalah KPK bekerja,” katanya saat ditemui di Istana Merdeka, Sabtu (17/8).
Ia mengaku enggan ikut campur dalam kasus yang sudah masuk ranah hukum. Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat ini mengatakan tak mau menyarankan Sekjen Kementerian ESDM untuk melakukan langkah-langkah tertentu.
“Saya gak mau nyaran-nyaranin sekjen harus bagaimana. Ini sudah ranah hukum. Saya sangat percaya KPK,” katanya.
Jero mengaku hingga kini belum bertemu dengan Sekjen ESDM pascapenggeledahan ruangan di Kemen ESDM. Ia mengatakan tidak tahu keberadaan Sekjennya.
Dikabarkan padanya, Sekjen sedang sakit. “Saya belum ketemu Pak Sekjen lagi. Saya belum tahu dia dimana. Sakit katanya,” kata Jero.
Ia juga kembali menegaskan tidak tahu tentang uang 200 ribu USD yang ditemukan di ruangan Sekjen Kemen ESDM. Bahkan, Jero mengaku tidak pernah mengecek ruangan tertentu.
“Gak tahu. Saya kan gak pernah ngecek. Di gedung saya ada beberapa ruangan, ada sekitar 90 ruangan. Kan gak tahu saya apa yang ada di ruangan itu,” tutup Jero.