REPUBLIKA.CO.ID, Pengunjukrasa memenuhi jalan-jalan di Eropa dan timur tengah pada Sabtu (17/8) waktu setempat. Mereka mendukung presiden Mesir yang terguling, Muhammad Mursi.
Associated Press menulis, di Ibu Kota Jerman, Berlin, para demonstran mengimbau agar kekerasan di Mesir segera reda. Mereka pun mengungkapkan slogan, "Terlalu banyak kematian" dan "Hentikan kekerasan."
"Kami berunjukrasa melawan kudeta di Mesir dan aksi kekerasan berdarah yang masih terjadi hingga sekarang,"ungkap salah satu peserta demonstrasi.
Di Kota Nazareth, Israel, para pengunjukrasa membawa bendera Mesir raksasa dan mengutuk aksi kudeta 3 Juli yang menjungkalkan mantan presiden Muhammad Mursi.
Sementara itu, Citynews melaporkan, puluhan warga Kanada di Ontario memenuhi jalan dan memprotes kudeta militer yang mendongkel kekuasaan Muhammad Mursi. Warga mulai meneriakkan kebebasan dan mendesak agar rezim militer mengembalikan kekuasaannya kepada Mursi.
Warga pun mengibarkan bendera Kanada dan bendera Mesir. Salah satu panitia demonstrasi Yaser Haddara meminta agar Pemerintah Kanada menarik duta besarnya dari negara afrika utara tersebut untuk menekan pemimpin Mesir yang disebutnya sebagai pengudeta ilegal.
Dia mendesak agar pengunjukrasa dan mengutip penggunaan kekuatan yang berlebihan dalam melawan mereka, "Dia mengutuk penyerangan terhadap gereja, rumah sakit, dan fasilitas publik lainnya yang tidak bisa diterima,"ungkap juru bicara Ban Ki-Moon.
"Apapun keluhannya, tidak ada pembenaran atas pengerusakan infrastruktur dan properti yang sangat penting bagi masa depan Mesir. "
Polisi Mesir 'membersihkan' pengunjukrasa dari Masjid Alfath, di Kairo pada Sabtu (17/8) kemarin setelah para penentang kudeta tersebut bertahan. Terjadi 'jual beli' tembakan antara pengunjukrasa dengan polisi.