REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mengingatkan pentingnya menjaga dan mempertahankan kebiasaan silaturahim seperti saat Idul Fitri. Menurutnya, silaturahim dapat memberikan dampak positif bagi yang menjalankannya.

"Setelah menjalankan ibadah puasa secara sungguh-sungguh selama Ramadhan, maka kita akan kembali fitri atau suci ketika berlebaran. Karena itu disebut Idul Fitri," kata Mahfud saat halalbihalal dan silaturahim bersama warga Madura di Pontianak, Ahad (18/8).

Ia melanjutkan, dosa-dosa akan dihapuskan di saat Idul Fitri. Namun, kata dia, ada juga hadist yang menyatakan bahwa yang dihapus adalah dosa manusia kepada Allah.

"Sehingga silaturahmi itu penting. Menurut Rasulullah, kalau mau panjang umur dan rejeki, maka perpanjanglah silaturahmi. Artinya mudah untuk berkawan," ujar Mahfud.

Mahfud menambahkan, dengan memperpanjang silaturahim, akses untuk ekonomi akan terbuka. Begitu juga dengan kesehatan, informasi tentang cara menyembuhkan penyakit, dapat diperoleh.

Dicontohkan pengalaman seorang rekannya yang istrinya sudah dua tahun menderita sakit. "Untuk menggerakkan tangan saja susah," kata Mahfud. Namun, karena sang suami selalu memperpanjang silaturahim, akhirnya mendapat informasi mengenai cara menyembuhkan penyakit sang istri.

Selain memperbanyak silaturahim, Mahfud juga mengajak semua warga untuk saling tolong menolong. "Sikap tolong menolong, silaturahim, harus dilakukan terhadap semua manusia yang berbeda jenis, ras, agama maupun politik," katanya mengingatkan.

Ikuti Whatsapp Channel Republika