Senin 19 Aug 2013 15:21 WIB

23 Napi Kabur LP Labuhan Ruku Diamankan

Rep: Gilang Akbar Prambadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Puluhan narapidana berada di sekitar pintu gerbang Lapas Klas II A Labuhan Ruku pasca kerusuhan yang terjadi di lapas itu, Kabupaten. Batubara, Sumut, Senin (19/8).
Foto: ANTARA FOTO/Irsan Mulya
Puluhan narapidana berada di sekitar pintu gerbang Lapas Klas II A Labuhan Ruku pasca kerusuhan yang terjadi di lapas itu, Kabupaten. Batubara, Sumut, Senin (19/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Hampir seluruh narapidana yang pada Ahad (18/8) kabur dari Lapas Labuhan Ruku, Batubara, Sumatera Utara telah kembali dipenjarakan. Menurut kepolisian, dari tiga puluh narapidana yang melarikan diri, 23 diantaranya sudah diamankan dan 7 masih buron.

 

“23 napi ini tiga di antaranya menyerahkan diri dan lainnya ditangkap oleh kepolisian,” ujar Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Ronny F Sompie di Jakarta Senin (19/8).

 

Jenderal bintang dua ini mengatakan, para napi hasil penangkapan ini sendiri sudah ditempatkan di sejumlah markas kepolisian yang tersebar di Sumut. Dia berujar, empat belas napi kabur ditahan di Polsek Labuhan Ruko, tiga orang di Polsek Limapuluh, dua orang di Polres Deli Serdang, dan satu orang ditahan di Polres Asahan.

 

“Tiga orang yang menyerahkan diri ke Lapas Labuhan Ruku langsung dilakukan penahanan,” ujar dia.

 

Terkait langkah pengamanan pasca rusuh di Lapas Klas II A ini, Ronny berujar kepolisian dibantu aparat hukum lainnya sudah mempertebal pengamanan. Sedikitnya 350 anggota gabungan dari Polres Batubara, Polres disekitar Lubuk Pakam, dan Asahan dikatakan Ronny terjun untuk lakukan pengamanan.

 

Selain itu, pemerintah daerah setempat juga dirangkul oleh polisi agar peristiwa tersebut tidak menyebar ke Lapas-lapas lainnya.

 

“Tidak hanya di sumut, seluruh wilayah juga sudah diminta untuk waspada. Anggota kepolisian di setiap daerah sudah mendapat instruksi agar dapat menjalin kerjasama dengan berbagai pihak agar peristiwa rusuh Lapas dapat diredam,” kata Ronny.

 

Seperti diketahui, pada Ahad sore kerusuhan di Lapas berpenghuni 867 narapidana ini pecah. Peristiwa yang serupa dengan kejadian di Lapas Tanjung Gusta, Medan bulan lalu kembali terulang.

 

Narapidana mengamuk dan merusak Lapas tersebut. Setelahnya, mereka melarikan diri setelah membakar Lapas hingga 75% kondisi bangunannya rusak parah.

 

Problem over kapasitas masih menjadi penyebab utama. Pasalnya, di Lapas tersebut seharusnya hanya ada tiga ratus penghuni saja.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement