REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Sebanyak 24 unit armada bus transmusi milik Pemkot Palembang tidak bisa beroperasi. 24 bus tersebut terpaksa diparkir karena dalam kondisi rusak.
"Belum selesainya perbaikan bus tersebut karena sampai kini masih menunggu suku cadang yang sulit didapatkan di Indonesia sehingga tidak bisa diperbaiki cepat," kata teknisi bus transmusi, Jhonson Siahaan, di Palembang, Jumat.
Menurut dia, puluhan bus yang rusak tersebut adalah keluaran dari Korea Selatan yang memang cenderung belum populer di Indonesia. Karena itu, masih sulit untuk mendapatkan suku cadang ketika mengalami kerusakan.
Akibatnya kini kendaraan yang beroperasi sekitar 96 unit yang secara rutin melayani masyarakat dari Palembang ke Indralaya dan ke Pangkalan Balai serta sebaliknya.
Bus transmusi merupakan salah satu unit kerja PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya (SP2J) milik Pemkot Palembang. Setiap hari sekitar 20.000 penumpang menggunakan kendaraan tersebut sebagai sarana transportasi di kota yang dibelah Sungai Musi itu.
Sementara Wali Kota Palembang, Romi Herton mengatakan, saat ini 20 unit armada bus transmusi baru siap dioperasikan. Namun masih menunggu 10 unit kendaraan lainnya yang belum tiba.
Bus baru tersebut nantinya akan digunakan terlebih dahulu untuk menjadi kendaraan peserta "Islamic Solidarity Games", katanya.
Dia menambahkan, 30 kendaraan baru milik PT SP2J itu akan digunakan untuk mengangkut tamu negara dari 38 delegasi negara-negara Islam. Transportasi dari hotel ke tempat pertandingan akan dilayani dengan menggunakan bus baru tersebut.