REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Warga Kota Palembang menyambut gembira beroperasinya kembali bus transmusi yang sempat berhenti melayani penumpang akibat beragam masalah.

"Bus transmusi selama ini telah menjadi andalan untuk mendukung mobilitas dan sangat kehilangan ketika sarana transportasi publik itu berhenti melayani penumpang," kata Mida (28) pelanggan bus transmusi, di Palembang, Jumat.

Menurut dia, pihaknya sangat berharap agar kedepan bus transmusi bisa kembali beroperasi dengan normal tidak terbatas seperti saat ini.

Karena, harus diakui sejak beroperasinya bus transmusi awal tahun 2010 warga sangat bergantung pada sarana transportasi tersebut, tambahnya.

Ia mengatakan, meskipun telah beroperasi tetapi pelayanan bus transmusi masih sangat terbatas. Akibatnya, masih banyak penumpang yang tidak terangkut. 

Sebelumnya, Direktur Utama PT Sarana Pembangunan Palembang Jaya Marwan Hasmen menjelaskan kalau tahap awal ini baru mengoperasikan sebanyak 20 unit armada bus transmusi.

Armada tersebut telah beroperasi sejak Senin (17/11) dan melayani sejumlah koridor. 

Dia menambahkan, belum normalnya operasional bus transmusi karena memang mayoritas masih dalam kondisi rusak.

"Setelah perbaikan, tentunya akan kembali beroperasi dan diharapkan proses rekrutmen karyawan baru juga telah selasai," katanya.

Sementara dampak kenaikan harga bahan bakar minyak juga berpengaruh pada penyesuaian tarif yang sebelumnya dalam kota Rp 5.000 menjadi Rp 6.000 per penumpang.

Sedangkan bus transmusi yang melayani luar kota, seperti ke Indralaya naik menjadi Rp 9.000 dari sebelumnya Rp 7.000 per penumpang dan tarif baru berlaku setelah terbit peraturan wali kota.

Ikuti Whatsapp Channel Republika