Rabu 28 Aug 2013 08:49 WIB

IM: Jika Kami Kuat, Rakyat Mesir Akan Mendukung

Anggota Ikhwanul Muslimin saat menggelar demonstrasi di Tahri Square, Kairo, Mesir, (20/4).
Foto: AP
Anggota Ikhwanul Muslimin saat menggelar demonstrasi di Tahri Square, Kairo, Mesir, (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, Meski dalam beberapa jajak pendapat, mayoritas responden di Mesir tak mendukung aksi demonstrasi Ikhwanul Muslimin, para aktivis muda organisasi ini tetap optimistis.

Moustafa Gamil, seorang aktivis Ikhwan muda yang meninggalkan organisasi ini pada November lalu dan kembali ke Rabaa untuk menentang pengambilalihan militer, mengaku akan tetap berdemonstrasi.

"Kami akan terus berada di jalanan," kata Gamil. "Militer tidak bisa membunuh atau menahan kita semua. Kami akan mendorong mereka untuk menyadari bahwa tidak ada pilihan yang tersisa bagi militer kecuali untuk meninggalkan panggung politik,"ujarnya kepada Aljazeera.

Gamil percaya, meskipun ada sentimen anti-Ikhwan  diantara orang Mesir, mayoritas pendukung tentara  ebenarnya mendukung siapa yang lebih kuat. "Jika kita kuat, mereka akan mendukung kami lagi," katanya. Dia pun yakin dengan melanjutkan protes jalanan, akan membuat organisasi lebih kuat dan menarik dukungan baru.

Selanjutnya, Gamil menjelaskan,  kaum muda Ikhwan mengambil sikap untuk menghilangkan adanya konflik sosial antara organisasi dan rakyat Mesir lainnya.

"Kami memutuskan untuk membersihkan protes kami dari semua personil bersenjata, dan kami bakal menjauh dari gereja dan kantor polisi selama pawai kami," katanya.

Pendukung Ikhwan telah dituduh terlibat dalam konflik bersenjata dengan warga sipil nasional. Mereka juga dituduh membakar gereja dan merusak kantor polisi.

Kementerian Dalam Negeri telah menyatakan, puluhan personil keamanan tewas menyusul penyebaran kamp. Sementara, Gereja Ortodoks mengklaim adanya penghancuran 64 gereja yang dimiliki oleh orang-orang Koptik.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement