REPUBLIKA.CO.ID, BANYUWANGI -- Status Gunung Ijen di perbatasan Kabupaten Banyuwangi dengan Bondowoso, Jawa Timur, turun dari Siaga (Level III) menjadi Waspada (Level II).
"Kegempaan relatif menurun, baik gempa vulkanik dalam maupun vulkanik dangkal selama beberapa pekan terakhir, sehingga status Gunung Ijen turun menjadi Waspada sejak Senin (26/8) pukul 14.00 WIB," kata Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Surono saat dihubungi via telepon dari Banyuwangi, Rabu.
Menurut dia, suhu permukaan air danau kawah juga menurun terus dari 65 derajat Celsius menjadi 36 derajat Celsius, kemudian konsentrasi klorida dan sulfat atau belerang sejak Juli hingga Agustus relatif stabil.
"Apabila dibandingkan akhir 2012 dan awal 2013, suhu dan konsentrasinya lebih kecil," tuturnya.
Sehubungan dengan penurunan status tersebut, lanjut dia, maka PVMBG akan melakukan pemantauan secara intensif guna melakukan evaluasi kegiatan Gunung Ijen dan berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat.
"Kami merekomendasikan agar masyarakat yang berada di sekitar Ijen baik wisatawan maupun penambang belerang tidak mendekati kawah yang ada di puncak gunung tersebut dalam radius 1 kilometer dari kawah aktif," katanya.
Masyarakat yang tinggal di sepanjang bantaran Sungai Banyuputih yang berhulu di danau Kawah Ijen diminta tetap waspada terhadap kemungkinan terjadinya luapan air danau kawah.
Status Gunung Ijen di atas Normal (Level I) tersebut merupakan terpanjang dalam sejarah karena berlangsung sejak Desember 2011 hingga 2013.