Kamis 29 Aug 2013 15:45 WIB

Jarak Pandang di Bandara Pekanbaru Kembali Normal

Sejumlah pengendara menyalakan lampu ketika melintas di tengah kabut asap di Pekanbaru, Riau, Ahad (10/7).
Foto: Antara/FB Anggoro
Sejumlah pengendara menyalakan lampu ketika melintas di tengah kabut asap di Pekanbaru, Riau, Ahad (10/7).

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Kamis (29/8), mulai beroperasi normal setelah beberapa hari sebelumnya terganggu akibat kabut asap tebal yang hanya menyisakan jarak pandang di bawah 500 meter.

"Untuk hari ini jarak pandang sudah berada di atas seribu meter, artinya layak untuk penerbangan dan kedatangan pesawat," kata Airport Duty Manager Bandara SSK II Pekanbaru Baiquni di Pekanbaru, Kamis.

Beberapa hari sebelumnya, yakni Selasa (27/8) dan Rabu (28/8), aktivitas Bandara SSK II sempat terganggu kabut asap tebal yang menutupi landasan pacu. Akibatnya, puluhan jadwal keberangkatan pesawat menjadi tertunda (delayed), sementara beberapa jadwal kedatangan pesawat terpaksa dialihkan.

"Untuk hari ini, semuanya sudah kembali normal. Sejak pagi hingga siang ini, sudah ada 30 pesawat yang berangkat dan datang ke Pekanbaru tanpa gangguan atau kendala," katanya.

Baiquni mengatakan, Bandara SSK II hari ini dijadwalkan akan melayani sebanyak 80 penerbangan (keberangkatan pesawat) maupun kedatangan. Ia menjelaskan, jarak pandang pagi tadi maksimum sekitar 800 meter, namun siang ini telah mencapai lebih 1.200 meter.

"Sangat diharapkan situasinya tetap kondusif seperti saat ini sehingga seluruh jadwal penerbangan dan kedatangan pesawat lancar," katanya.

Sementara itu, suasana di Kota Pekanbaru masih tampak gelap seperti mendung akibat kabut asap masih menyelimuti sebagian besar ibu kota Provinsi Riau ini.

Pemerintah daerah mengimbau masyarakat untuk mengurangi aktivitas di luar rumah atau gedung karena polusi kabut asap pekat sudah dalam kondisi berbahaya bagi kesehatan.

Beberapa sekolah bahkan berinisiatif meliburkan sementara kegiatan belajar mengajar.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement