REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini menyatakan, daftar caleg tetap (DCT) DPD minim perempuan karena memang sifat rekrutmennya yang sangat tidak memungkinkan afirmasi. "Selain itu perjuangan menjadi anggota DPD lebih berat dibandingkan menjadi anggota DPRD," kata Titi, Kamis (29/8).
Sementara dari sisi modal kapital dan energi kompetisi, caleg DPD laki-laki jauh lebih punya kekuatan dibanding yang perempuan. Sehingga perempuan mungkin tidak banyak yang terlalu berminat maju lewat DPD.
Ditambah fenomena para anggota DPD perempuan yang saat ini menjabat yang popular kemudian dilirik parpol. Sehingga pada pemilu 2014 lompat pagar menjadi caleg untuk DPR dari parpol.
Harusnya, lanjut Titi, untuk menarik minat banyak perempuan untuk maju sebagai calon anggota DPD adalah dengan membuat iklim kompetisi pemilu yang murah. Serta mudah terjangkau oleh caleg perempuan. Iklim kompetisi juga harus diciptakan seadil dan sesetara mungkin. Sehingga tidak hanya yang memiliki modal kuat yang bisa ikut dalam kompetisi.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyatakan, DCT anggota DPD di 33 provinsi sebanyak 945 orang. Terdiri dari 826 orang laki-laki dan 119 orang perempuan. "Total persentase perempuan untuk DCT DPD Pemilu 2014 sebanyak 13 persen," kata Ketua KPU Husni Kamil Manik.