Kamis 29 Aug 2013 21:06 WIB

Dukungan Terhadap Khofifah-Herman Naik Signifikan

Rep: Andi Ikhbal/ Red: Mansyur Faqih
Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja ketika mengikuti Debat Cagub dan Cawagub Jatim 2013-2018 di Surabaya, Jatim, Senin (12/8) malam.
Foto: Antara
Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa-Herman S Sumawiredja ketika mengikuti Debat Cagub dan Cawagub Jatim 2013-2018 di Surabaya, Jatim, Senin (12/8) malam.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Hasil survei yang dilakukan Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menunjukan, pasangan Khofifah-Herman mengalami kenaikan dukungan yang signifikan. Dalam waktu singkat, elektabilitas keduanya mencapai 17 persen di banding survei sebelumnya.

Peneliti SMRC, Deni Irfani mengatakan, survei sebelumnya dilakukan Juli lalu, pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf unggul dengan tingkat kepemilihan 59,7 persen. Sedangkan Khofifah-Herman hanya 15,6 persen.

"Survei Agustus mulai meningkat hingga 20 persen, dan terus naik sampai quick count hari ini 37,8 persen," kata Deni di Surabaya Plaza Hotel, Kamis (29/8).

Menurutnya, saat Khofifah mengalami kenaikan, pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf justru menurun. Agustus, pasangan incumben ini masih memperoleh 54,8 persen. Sementara di perhitungan cepat, justru merosot hingga 47 persen.

Meski terus naik, kata Deni, Khofifah-Herman tetap tidak mampu menyaingi pasangan Soekarwo-Saifullah Yusuf. Sebab, sebagian besar responden yakni 67 persen menyatakan puas dengan kinerja keduanya semasa menjabat. "Kurang puas hanya 18 persen dan satu persen kurang puas sama sekali," ujarnya.

Beberapa yang menarik dari survei itu di antaranya, pemilih dengan tingkat pendidikan rendah 55 persen, cenderung mendukung Soekarwo-Saifullah Yusuf. Sedangkan 41 persen lulusan sarjana memilih Khofifah-Herman. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement