REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Israel membuat satu keputusan untuk mendeportasi puluhan ribu migran ilegal Afrika ke Uganda. Demikian sebut laporan surat kabar Ha'aretz pada Jumat.
Koran Israel itu memberitakan satu keputusan pengadilan yang melarang identifikasi negara tujuan telah dicabut atas permintaannya. Tetapi, pemerintah masih menolak merinci tentang keputusan itu.
Dengan mengutip pernyataan sumber-sumber yang tidak disebut nama mereka, surat kabar itu memberitakan Israel akan membiayai pemulangan para migran itu ke Uganda dan permukiman mereka di sana. Mereka akan diberikan uang saku 1.500 dolar AS per orang.
Ha'aretz mengatakan ketua departemen pengungsi pemerintah Uganda, David Apollo Kazungu, membantah dalam satu surat elektronik bahwa ada perjanjian seperti itu.
Tetapi koran itu mengutip pernyataan Menteri Dalam Negeri Israel, Gideon Saar, pada satu komisi parlemen pekan ini bahwa seorang pejabat senior Israel memperoleh persetujuan Kampala.
Ha'aretz mengatakan Saar mengemukakan kepada komisi urusan dalam negeri bahwa para migran gelap itu akan dikirim ke satu negara ketiga dalam satu operasi yang akan dimulai pada akhir September.
Pihak berwenang imigrasi Israel mengatakan ada sekitar 55.000 migran Afrika yang ilegal di negara itu. Banyak dari mereka datang dengan berjalan kaki melalui Mesir dan menyelinap masuk Israel melalui perbatasan yang dulu rapuh.
Kini perbatasan itu telah ditutup dengan sistem tembok yang canggih dan pagar beraliran listrik.