REPUBLIKA.CO.ID, PROBOLINGGO---Suasana Kota Probolinggo mencekam akibat bentrokan yang terjadi antara massa dengan polisi karena menuntut Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di kota setempat diulang, Jumat malam. Sedikitnya lima orang mengalami luka-luka, dua di antaranya anggota kepolisian. Korban dilarikan ke RSUD dr Saleh Probolinggo untuk mendapatkan perawatan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun ANTARA, bentrokan terjadi akibat massa merasa tidak puas dengan hasil Pilkada Kota Probolinggo karena menilai ada dugaan kecurangan. Semula, massa mendengar adanya dugaan kotak suara yang tidak disegel saat melakukan penghitungan di tingkat PPS, tepatnya di depan kantor Kelurahan Mayangan.
Ketika akan diamankan dan dievakuasi polisi, massa menghalang-halangi hingga terjadi bentrokan. Polisi terpaksa mengeluarkan gas air mata untuk menghalau, namun massa semakin beringas dan tak terkendali. "Saat polisi menembakkan gas air mata, massa sempat semburat. Tapi massa semakin marah dan bentrokan tak terhindarkan," kata salah satu warga di lokasi.
Selain melempari kantor kelurahan, massa menggulingkan mobil milik Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Probolinggo. Tidak itu saja, massa yang sudah diluar kendali membakar mobil milik Binmas milik Polresta Probolinggo yang terparkir tidak jauh dari kantor kelurahan.