REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Pemimpin oposisi Malaysia Anwar Ibrahim mengusulkan dialog dengan pemerintah mengenai berbagai isu pada Jumat, pelunakan nada yang sebelumnya telah menolak untuk menerima kekalahan dalam pemilihan umum ketat diperebutkan pada Mei.
Mantan wakil perdana menteri mengatakan koalisi oposisi telah mengusulkan dialog "transparan dan kondusif" untuk mengatasi beberapa masalah nasional yang mendesak, seperti meningkatnya kejahatan serta peningkatan ketegangan agama dan ras.
Anwar sebelumnya menolak untuk menerima hasil pemilihan umum yang menghasilkan koalisi yang berkuasa pimpinan Perdana Menteri Najib Razak mempertahankan kekuasaan dengan mayoritas ramping, merujuk adanya dugaan kecurangan pemilu dan bahwa oposisi memenangkan suara populer.
Tetapi Anwar mengatakan pada malam Hari Kemerdekaan Malaysia pada Sabtu bahwa oposisi siap untuk maju melanjutkan pembangunan nasional.
Pemerintah Malaysia telah membantah laporan-laporan media sebelumnya bahwa Anwar dan Najib telah mengadakan pembicaraan mengenai pembentukan pemerintah koalisi, ditengahi oleh mantan Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla.